Sebagaimana lazimnya sebuah Ramadhan, agenda buka bersama seakan menjadi ritual wajib yang mengiringi keberadaan bulan suci ini. Kehambaran akan ketiadaannya inilah yang akhirnya memotivasi Ericsson untuk tetap mengadakan acara buka puasa bersama untuk karyawan-karyawannya. Setelah tahun lalu sukses mendatangkan Ustadz Jefri Al Bukhori (UJE), acara yang berlangsung kemarin ini menghadirkan sosok yang sudah tidak asing lagi, Habiburrahman El Shirazy, atau biasa dipanggil Kang Abik, penulis novel best seller Ayat-Ayat Cinta.
Seperti yang sebelumnya saya katakan, saya tergolong terlambat untuk mengikuti trend Ayat-Ayat Cinta. Buku ini booming sepanjang tahun 2005, dan saya akhirnya baru terketuk untuk membacanya di pertengahan 2006. Keterlambatan ini, mungkin salah satunya disebabkan oleh kekerasan hati saya saat itu untuk tidak membaca novel-novel yang saya kategorikan sebagai ”cengeng”, suatu kategori dan prinsip yang di kemudian hari saya harus koreksi.
Sebagaimana pembahasan dalam bukunya, dalam tausiyahnya menjelang buka puasa, Kang Abik banyak mengutip kata cinta dan membahas bagaimana seharusnya cinta itu ditempatkan. Inspirasi Surat Az Zuhruf ayat 67 yang mengatakan bahwa orang yang saling mencintai pada hari akhir nanti akan saling bermusuhan kecuali jika dilandasi takwa, mewarnai keseluruhan renungannya pada sore itu. Mengakrabi cinta yang bertanggung jawab dunia dan akhirat, itulah yang ditekankan Kang Abik pada pendengarnya.
Fahri, Aisha, Maria dan Nurul adalah tokoh-tokoh rekaan dalam novel Ayat-Ayat Cinta yang kisahnya mengharu biru, namun uniknya kental dengan nuansa Islami yang begitu indah. Sebagaimana dikutip dari buku Fenomena Ayat-Ayat Cinta karya Anif Sirsaeba, banyak pengamat yang mengacungkan jempol akan paparan sang penulis baik tentang visualisasi gambaran kehidupan padang pasir, tokoh-tokoh yang dimunculkan, konflik yang berliku, bahasa yang indah yang tak kalah dengan karya-karya penulis pengusung kebebasan sekelas Sidney Sheldon.
Menariknya, Ayat-Ayat Cinta ini dibuat oleh Kang Abik dalam tempo sekitar 1 bulan, di kala beliau beristirahat total karena kecelakaan di Yogya di tahun 2003. Novel yang pertama kali dimuat bersambung di harian Republika pada April 2004 ini, kemudian diterbitkan dalam bentuk buku di bulan Desember 2004.
Acara buka puasa kali ini memang bukanlah acara resensi akan buku Ayat-Ayat Cinta, mengingat kemunculannya yang sudah tergolong lama. Akan tetapi, pengantar dari Kang Abik akan keindahan cinta hakiki menjadi sebuah selingan yang sejuk di tengah padatnya aktivitas dunia yang seakan terus berkejar-kejaran tak berkesudahan. Seperti sebuah kalimat yang pernah saya dengar, apabila seseorang menulis dengan hati maka ia akan sampai kepada hati pembacanya. Dan visi misi Kang Abik dalam menulis yaitu untuk beribadah dan ikut bersaham dalam menyampaikan Risalah Islam yang indah, menyejukkan dan penuh rahmah, terbukti mampu menyentuh hati pembacanya.
Salam,
Budi Setiawan
"Rumah Video"
NB –
1) Akhirnya saya harus terburu-buru juga mengakhiri momen buka puasa ini karena jadwal kuliah yang sulit berkompromi. Terpaksa saya hanya bisa iri melihat sahabat saya, Arif Damanhuri (Gendo) dengan sigapnya memintakan tanda tangan dari Kang Abik di 5 buku karyanya yang spesial dia bawa saat itu.
2) Ketika Cinta Bertasbih dan Di Bawah Mihrab Cinta, 2 karya terbaru Kang Abik, sayang saya belum sempat membacanya. Insya Allah...akan jadi target untuk dinikmati.
3) Selamat atas kelahiran putri pertama dari sahabat saya, Rizki Fajar Setiadi (Babe), dinamakan Alya Rizsyafi Aisyah, lahir di Surabaya, dengan berat 4,1 kg dan panjang 54 cm. Barakallah bro, semoga menjadi anak yang sholehah.
Buka Bersama Kang Abik
Monday, September 24, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Showreel Rumah Video
Testimonial tentang Audio Visual
Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”
Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”
Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”
Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”
Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.
0 comments:
Post a Comment