Oleh : Firlyana Sari, Rumah Video, editor
*Sebagaimana dimuat di Media Indonesia, 4 Juni 2008
http://www.rumahvideo.com/pages/posts/kreativitas-yang-dikaryakan167.php
Karya lahir dari karena diciptakan. Tak ada karya yang lahir tanpa ada penciptanya, yang ada mungkin penciptanya yang tak sadari kalau mereka telah menghasilkan sebuah karya.
Seorang pencipta tak bisa dilepaskan dari realita yang ada, sekecil apa pun realitas yang ada. Banyak orang mengatakan karya lahir dari imajinasi para pencipta, tapi perlu diyakini imajinasi ada karena adanya realitas.
Salah satu hasil pengembangan realitas tersebut adalah film. Film dapat disajikan dengan film dokumenter atau film untuk konsumsi masyarakat luas. Melalui film, realitas tersebut disajikan. Orang kota akan mengetahui kehidupan desa melalui film, begitu juga sebaliknya. Karena itu, kita bisa pastikan film merupakan hasil sebuah realitas yang digabungkan dengan imajinasi penciptanya.
Namun tak begitu dengan film indie. Film indie atau independent terkadang diartikan sebagai sebuah kemandirian. Berangkat dari pengertian tersebut, bisa dikatakan indie memiliki kebebasan dalam berkarya.
Kebebasan tersebut berarti kebebasan yang diberikan pada penciptanya dalam menghasilkan karya. Tanpa ada embel-embel dari pihak-pihak lain karena film indie akan menampilkan keaslian pembuatnya. Film indie merupakan tawaran untuk generasi muda kita untuk bisa mengembangkan pemikiran dan kreativitas mereka, tanpa ada kekangan dari pihak lain.
Terkadang pemikiran masyarakat awam berbeda. Selama ini masyarakat selalu beranggapan film indie adalah film yang diproduksi dengan budget kecil dan peralatan seadanya. Anggapan itu tentu salah besar. Mungkin itu sebuah anggapan yang wajar. Namun bila kita melihat lagi dari film yang dihasilkan, tak sedikit film indie yang berkualitas dan bahkan mengalahkan film-film yang diproduksi perusahaan besar.
Masyarakat pun ternyata lebih tertarik dengan film-film yang disajikan dengan cerita fiktif belaka. Tanpa mereka sadari, film-film tersebut secara tidak langsung telah mempengaruhi pola pikir mereka. Hal itu pun menjadi perhatian para pembuat film indie. Sayangnya, keberadaan film indie baru diterima sebagian masyarakat saja.
Indie adalah eksplorasi pemikiran penciptanya. Kenapa? Karena pencipta film indie memerlukan kemampuan berpikir untuk sebuah ide yang maksimal tanpa ada paksaan dari berbagai pihak.
Karena pemikiran manusia akan menghasilkan karya yang maksimal ketika tanpa ada tekanan. Begitu juga dengan film indie, lahirnya sebuah film besar dan sukses tentunya diawali dari proses eksplorasi pemikiran pencipta.
Tapi bila dirunut lebih jauh, pembuatan film indie bukanlah hal mudah. Selain membutuhkan fasilitas dan pemikiran yang maksimal, pembuatan film indie pun membutuhkan dana yang cukup besar. Namun, demi sebuah karta, para pencipta film indie tak jarang mengeruk kocek sendiri untuk bisa menuangkan ide-ide mereka.
Melalui film ini, mereka ingin menyampaikan ide dan kreativitas yang selama ini susah untuk tersampaikan. Adanya kebebasan tersebut membuat generasi muda sekarang mulai berlomba-lomba dalam menyajikan film indie.
Rasanya puas saat film dengan ide dan pemikiran sendiri bisa menjadi konsumsi publik walaupun pada kenyataannya jumlah pecinta film indie masih sedikit.
Harapan pun terkadang muncul dari para pencipta film indie yakni harapan untuk bisa dilirik dan diterima pihak lain. Bukan karena materi, melainkan karena para pencipta film indie ingin semua pihak tahu realitas yang berkembang dalam masyarakat.
Kreativitas yang Dikaryakan
Thursday, June 19, 2008
Posted by Budi Setiawan at 4:49 AM
Labels: film, Rumah Video
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Showreel Rumah Video
Testimonial tentang Audio Visual
Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”
Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”
Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”
Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”
Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.
0 comments:
Post a Comment