Dilematis Praktek Sampingan

Tuesday, January 01, 2008


Yah, sedang ingin menulis yang ringan-ringan. Baru saja ditanya sama teman via sms, ”Bud, cabut gigi di tempat nyokap lo berapa?” Hmm...sejenak terpana...oh iya selama ini saya memang tidak pernah menanyakan itu ke ibu. Maklum, kalau butuh langsung loncat ke sebelah, dan gratis, hehe. Lagipula, saat ini ibu sedang pulang kampung ke Ngawi menengok banjir di kampung halaman.

Mendengar pertanyaan teman itu, saya jadi sedikit tersenyum. Bila bicara konsep perluasan target market, maka sudah seharusnya saya langsung mem-follow up dengan memberitahu paket-paket yang tersedia di tempat praktek ibu, yang kebetulan masih di rumah juga. Dengannya diharapkan, sang teman ini nanti akan menjadi pelanggan setia yang kemudian akan ikut mempromosikan dari mulut ke mulut tentang praktek sang ibunda.

Hanya saja, saya tahu bahwa selama ini memang ibu tidak pernah membakukan tarif berobat giginya. Biasanya semuanya tergantung dari siapa pasien yang berobat ke sana. Memang rata-rata pasien yang berobat ialah tetangga-tetangga yang tidak semuanya mampu, sehingga tarif tidak berlaku flat.

Selain itu, saya pernah punya pengalaman kurang enak dengan teman ketika sang teman ingin berobat giginya ke ibu. Karena aktivitas ibu yang masih bekerja di Depkes, maka praktek biasanya hanya dilakukan di malam hari. Hanya saja, seringkali ibu baru pulang ke rumah di saat sudah larut dan biasanya beliau sudah terlampau lelah untuk menangani pasien di prakteknya. Kasihan juga sebetulnya melihatnya. Teman yang saat itu sudah sangat kesakitan sebetulnya sudah disarankan untuk berobat di dokter lain saja. Hanya saja, karena mungkin merasa lebih dekat, maka doi nekat tetap nunggu availability dari ibu saya. Setelah menunggu selama 1 minggu, dan itu pun sudah dibumbui dengan acara mati lampu dan kursi gigi yang sempat rusak, maka akhirnya sang teman sukses dicabut giginya.

Yah, yang seperti ini sebetulnya bukan konsep yang ideal untuk sebuah customer loyalty. Seringkali terpaksa saya harus menghadapi banyak pasien yang datang untuk memohon maaf karena sang bu dokter sedang tidak available. Mungkin itu juga sebabnya makin ke sini, yang datang ke praktek ibu semakin sedikit saja.

Sebenarnya memang niatan ibu untuk membuka praktek saat ini di rumah juga lebih untuk menjaga supaya ilmu kedokteran giginya tidak benar-benar hilang. Maklum, semenjak pindah ke Jakarta 10 tahun silam, ibu tidak berhasil mendapatkan penempatan di rumah sakit sebagai dokter gigi. Ia terpaksa menjalani penempatan di Depkes di bagian yang tidak berhubungan dengan gigi. Karena itulah, tujuan awal dari praktek ini sudah tidak sama dengan ketika ibu membuka praktek di tempat tinggal kami sebelumnya, Palembang dan Banjarbaru, tempat dimana ibu mendapatkan penempatan di rumah sakit.

Hmm...di satu sisi sebetulnya kasihan juga melihat ibu yang sudah cukup berumur, masih bekerja keras seperti itu. Sudah sepantasnya sebetulnya sekarang ibu lebih menikmati hidup. Hanya saja, bila ternyata beliau merasa enjoy dengan itu, yah mengapa tidak. Lagipula, sayang peralatan kursi gigi dan sebagainya menganggur begitu saja.

Akhirnya saya pun menjawab sms teman itu. ”Wah, kurang tau yah. Kalo gw seh biasanya gratis...:D, Lagipula, ibu sekarang lagi pulkam ke Ngawi.”
Yah, semoga dia bisa segera mendapatkan dokter gigi yang bisa mengobati sakit giginya dengan cepat.

Note : Sebuah tulisan untuk seorang yang sudah memberikan banyak hal di dalam hidup saya, walau mungkin tulisan ini tidak akan terbaca olehnya.

0 comments:

Showreel Rumah Video

Testimonial tentang Audio Visual



Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”

Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”

Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”

Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”

Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.