Hidup bagai seorang perantau..

Monday, February 04, 2008

Sabtu, 2 Februari 2008


View jalanan menuju Lido, hujan buatan karena ada pipa bocor



View jalanan depan ITC Cempaka Mas, air dimana-mana


Coba bayangkan Anda adalah perantau…
Maka yang akan dilakukan oleh seorang perantau ialah bekerja keras di negeri tempat Ia merantau
Dan apa yang akan dilakukan oleh orang itu ketika Ia kembali ke tempat asalnya??

Yah, Ia akan berusaha untuk memuliakan dirinya.
Menjadikan dirinya sebagai seorang yang terlihat mulia di hadapan warga daerah asalnya.
Ia mungkin akan menggunakan pakaian yang mewah, membagi-bagikan uang, atau bahkan menyewa kendaraan yang mahal untuk memperlihatkan bahwa ia adalah seorang yang mulia.
Ia akan berusaha dengan sekuat tenaga menjadikan dirinya istimewa.

Lantas apa bedanya dengan hidup???

Pertanyaan itu yang mengemuka tatkala saya diberikan kesempatan mendengarkan paparan Ust. Syarifudin dalam momen tahlilan di rumah teman dekat saya, di hari Sabtu malam itu.

Dan paparan itu menjadi penutup untuk sebuah hari yang cukup cerah, setidaknya dibandingkan dengan hari sebelumnya yang membuat Jakarta nyaris seperti sebuah kota terapung.

Akhir pekan ini dimulai dari kunjungan ke kawasan Lido, tepatnya di Hotel Lido Lakes. Kebetulan ada job meliput perusahaan Phillips yang sedang mengadakan meeting di sana. Refreshing awal yang segar, terlebih sebuah kesempatan emas untuk bisa meninggalkan Jakarta yang sekali lagi tidak bisa menghindar dari bencana banjir di tahun ini.

Basa-basi sebentar dengan perwakilan Phillips di sana, tiba-tiba seorang teman dekat menelpon. Ia rencananya akan mengadakan syukuran pernikahannya hari itu. Dan di hari-H ternyata baru ketauan kalau salah satu penerima tamunya berhalangan hadir. Wah, tawaran untuk beramal neh. Sayang waktunya tidak akan keburu, karena penerima tamu harus bersiap sebelum acara dimulai, which is jam 11 pagi.

Akan tetapi, mendapat telepon seperti secara langsung dari teman itu seakan mengingatkan saya kembali kalau saya harus buru-buru kembali ke Jakarta untuk menghadiri acaranya. Terlebih, teman, yang adalah teman kuliah jebolan SMU 68 ini, dulu pernah membantu saya untuk sesuatu yang sangat penting. Sebenarnya Ia telah menikah kurang lebih sebulan yang lalu di Padang, hari itu ialah syukuran atas pernikahannya. Yah, seperti Nguduh Mantu.

Walhasil, langsunglah saya meluncur kembali ke Jakarta meninggalkan seorang kameraman di tengah kesejukan udara Lido. Sayang sekali tak bisa berlama-lama di sana, tetapi toh masih ada banyak waktu dan kesempatan untuk berkunjung ke sana kelak.

Akhirnya kembalilah ke Jakarta, tepatnya di kawasan Cempaka Putih, yang dikabarkan tergolong daerah yang kebanjiran cukup parah kemarin. Di lokasi pernikahan, bahkan air masih menggenang di jalanannya. Melihat sang teman di pelaminan, terus terang saya merasakan sebuah keharuan. Ikut bahagia karena Ia, yang semasa kuliah adalah seorang teman seperjuangan, kali ini bisa menemukan seorang pendamping yang akan menemani hidupnya ke depan.

Yah, seperti biasa di setiap acara pernikahan, yang pertama harus dilakukan ialah mencari rekan se-profesi, maksudnya rekan sesama jomblo (hehe..), untuk menetralisir suasana. Dan ketemulah seorang teman lama asal Psikologi, Mr. Pandu, yang ternyata juga sedang mencari rekan seperjuangan. Yup, yang paling menarik dari setiap acara pernikahan memanglah kesempatan yang ada untuk bertemu kembali dengan teman-teman yang sudah lama tidak bersua.

Ah.....malam itu di kediaman teman saya, yang mengadakan tahlilan tadi, kembali memory perjalanan seharian terputar kembali.

Hidup seperti layaknya seorang perantau.

Kita bekerja keras di dunia ini, akan tetapi tujuan akhir tetap bukanlah dunia ini semata. Toh, ia hanyalah tempat kita merantau. Tujuan akhir kita ialah pulang kembali ke tempat asal kita dengan sebuah kemuliaan. Seorang perantau akan selalu siap untuk pulang ke daerah asalnya apabila diperlukan. Dan, Ia akan selalu berusaha untuk tetap menjadi mulia kapanpun Ia pulang ke daerah asalnya.

Jadi teringat, baru-baru kemarin saya mengeluhkan akan suasana pekerjaan kantor yang saya nilai kurang fair. Seorang teman kemudian mengingatkan, gitu aja kok pusing, toh kerja itu khan minimal kita mencari pahala. Sentilan ringan, dari sosok yang sederhana.

Yah, untuk malam itu, berbeda dengan teman sebelumnya yang sedang dilanda kebahagiaan yang sangat dengan pernikahannya, teman saya yang mengadakan tahlilan ini kini masih dalam suasana berkabung dengan kematian ayahnya. Dua-duanya memanglah teman dekat. Dua-duanya sama-sama beristrikan dokter, yang satu dokter umum dan yang satu dokter gigi. Yah, mirip dengan saya yang beribukan dokter gigi dan mempunyai adik seorang calon dokter. Dekat, dan hari itu membuat suasana hati menjadi campur aduk.

Anyway, malam semakin larut. Kembali harus meninggalkan lokasi acara buru-buru. Kali ini ada pertemuan rutin di kawasan Kukusan, UI bersama teman-teman yang lain. Cukup untuk renungannya, saatnya untuk kembali memupuk modal di dunia ini, sebagai bekal merantau.

"Dan Katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul−Nya serta orang−orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan−Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At−Taubah (9): 105).


[[Dedicated to my best friend, Rangga dan Andyan]]

0 comments:

Showreel Rumah Video

Testimonial tentang Audio Visual



Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”

Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”

Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”

Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”

Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.