JCo-ing

Thursday, September 13, 2007


Terus terang tulisan kali ini adalah tulisan ketiga secara beruntun. Entah kenapa, bila sedang menemukan mood seperti saat ini saya menjadi seperti tidak bisa menyetop keinginan saya untuk bisa terus menulis. Secara umum, saya merasa nyaman menulis di sini, tidak seperti ketika menulis di blog sebelumnya di friendster, yang setiap kali posting akan memberikan reminder ke semua list friends yang ada.

Well, terus terang blog ini lebih privacy. Tidak banyak orang yang tahu dan untuk sementara waktu ini saya juga tidak akan terlalu mempromosikan blog ini. Toh, rencana awal dari blog ini adalah menjadi ajang curhat dan latihan berekspresi untuk saya serta juga ajang pengingatan untuk selalu berpikir positif bagi saya.

So, apa yang selanjutnya akan ditulis.

Tulisan soal JCo sebetulnya sudah banyak diulas dimana-mana. Terakhir, majalah Swa terbaru mengeluarkan tulisan tentang perkembangan bisnis donut yang saat ini persaingannya sudah sangat ketat. Sebetulnya saya tidak hanya iseng ingin menulis tentang JCo, akan tetapi karena baru kemarin saya sekelompok di kuliah diberikan tugas presentasi tentang JCo, yah tidak ada salahnya untuk sekedar berbagi di sini. Apalagi JCo, walaupun dari namanya terkesan asing, sebetulnya merupakan merk lokal, yang otomatis hasil produk anak negeri sendiri.

Konon, kabarnya JCo didirikan oleh Johnny Andrean, pemilik salon ternama dan waralaba Breadtalk, setelah melalui riset yang intensif selama 3 tahunan. Walau demikian, dalam prosesnya Johnny Andrean akhirnya memutuskan untuk mengambil waralaba Breadtalk dari Singapura terlebih dahulu. Setelah terbukti Breadtalk sukses, maka Johhny Andrean menemukan bahwa ada pasar yang sangat potensial untuk dimasuki dengan sebuah produk donut.

Saat itu bisnis donut otomatis hanya dikuasai oleh Dunkin Donuts saja. Akan tetapi, kehadiran JCo dengan konsep yang segar, terbukti bisa menarik minat orang-orang untuk menyerbunya. Yang menarik, dengan keberadaan JCo ini sebetulnya pasar Dunkin Donut tidak malah menjadi berkurang, akan tetapi justru bertambah. Keberadaan JCo justru membuat pasar donut menjadi bertambah besar. Dan inilah yang menyebabkan saat ini begitu banyak merk donut yang bereaksi menyerbu pasar.

Hal lain yang menarik dari JCo adalah bahwa ia adalah sebuah merk lokal. Ini merupakan sebuah sinyal yang bagus sebetulnya untuk bisnis lokal, karena membuktikan bahwa merk lokal juga bisa bersaing dengan merk global. Syukur-syukur ke depannya bisa menjadi cikal bakal produk lokal untuk tidak kalah dengan merk-merk negara lain yang sukses di negaranya sendiri, seperti Proton di Malaysia, Baidu di China yang mengalahkan Google, atau Tata Group di India.

Tulisan ini tidak akan mengulas secara detail. Judul tulisan di atas, JCo-ing, adalah salah satu istilah yang diperkenalkan oleh JCo di dalam pemasarannya, merujuk pada kenyamanan yang dipunyainya bagi orang-orang yang ingin bersantai sejenak sambil menyantap donut di gerainya yang mirip kafe. Hmm...sebetulnya tidak selalu menyantap donut seh. Saya tempo hari sukses nongkrong beberapa jam di JCo Senayan City, menikmati WiFinya, mengerjakan tugas kuliah, tanpa sama sekali membeli produknya untuk dimakan di sana. Hmm...not a good one actually...

Thanks to Jco-ing, saya akhirnya malah bisa bertemu dengan teman ex-kuliah S1 dulu yang sudah satu tahunan tidak bertemu. Well, kalau kalian membaca blog ini, Hendro [dan juga Sorayya], kalian akan tahu kenapa kemarin kita ketemuan di Senayan City. So, jangan gosip yang enggak-enggak yah...Hmm...kali ini tulisan sudah mulai tidak jelas, dan saatnya mengakhiri sampai di sini. See u in next session....:)

Salam Hangat,

Budi Setiawan
"Rumah Video"

0 comments:

Showreel Rumah Video

Testimonial tentang Audio Visual



Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”

Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”

Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”

Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”

Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.