Before You Quit Your Job – 2nd Lesson

Sunday, November 25, 2007


” Belajar cara mengubah nasib buruk menjadi nasib baik.”

Sebuah kutipan menarik dikemukakan oleh Robert Kiyosaki dalam ulasannya yang kedua.

PEKERJAAN ENTREPRENEUR ADALAH MEMBUAT KESALAHAN. PEKERJAAN KARYAWAN ADALAH TIDAK MEMBUAT KESALAHAN.

Walau demikian, di sini juga ditawarkan pemikiran yang lebih diplomatis.
SEORANG ENTREPRENEUR TIDAK BISA DAN TIDAK AKAN BERKECIL HATI KARENA TAKUT MEMBUAT KESALAHAN. Dia tidak akan membiarkan rasa takutnya untuk membuat kesalahan menjadi penghalang.

Di sini dijelaskan, bahwa mencoba hal baru, terutama yang tidak suka dilakukan oleh orang lain, adalah bagian dari esensi menjadi seorang entrepreneur. Karena entrepreneur cenderung menapaki jalan yang tidak dilewati, kemungkinan salah langkah akan menjadi lebih besar. Seorang entrepreneur biasanya sama sekali tidak memandang hal itu sebagai sebuah kesalahan, karena semata merupakan eksperimen, sebuah resiko yang sudah dipertimbangkan.

Sekitar 90% dari orang yang ingin menjadi entrepreneur tidak melakukan langkah pertama. Rencana dan analisis sudah dibuat sebelumnya, akan tetapi penyakit takut gagal kemudian menjadi penghalang yang paling utama. Padahal, sebetulnya mustahil untuk menjadi entrepreneur tanpa memulai sebuah usaha. Ia ibarat mustahil belajar menaiki sepeda tanpa sepeda.

“Alasan utama untuk memulai bisnis adalah memiliki bisnis untuk berlatih.”

Secara umum, point pelajaran kali ini sangat menekankan pada aspek ACTION. Sebagaimana sering kita dengar bersama, knowledge only is not yet a power, but Applied Knowledge is Power, maka Knowledge tanpa action belum akan menjadi faktor perubah. Seorang entrepreneur bukanlah seorang yang takut akan kegagalan, bahkan mereka menyadari bahwa semakin cepat dan sering mereka gagal, maka mereka akan semakin dekat dengan kesuksesan.

Di akhir cerita, untuk bisa sukses, seorang entrepreneur baru perlu berkomitmen untuk menjalani langkah-langkah berikut secepat mungkin.
1. Memulai bisnis
2. Gagal dan belajar
3. Mencari mentor
4. Gagal dan belajar
5. Mengikuti sejumlah pelajaran
6. Terus gagal dan belajar
7. Berhenti saat sukses
8. Merayakannya
9. Menghitung uang, kemenangan, dan kekalahan
10. Mengulangi proses itu.

Semoga bermanfaat.

Salam Hangat,

Budi Setiawan
”Rumah Video”

0 comments:

Showreel Rumah Video

Testimonial tentang Audio Visual



Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”

Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”

Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”

Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”

Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.