Tentang kebosanan…

Sunday, November 25, 2007


Setiap manusia pasti pernah merasakan kebosanan, bosan dengan pekerjaan sehari-harinya, bosan dengan rutinitasnya, bosan dengan kemacetan yang tidak pernah hilang dari Jakarta, dan lain sebagainya..Yah, saya tahu semua pernah merasakannya. Dan saya pun harus mengakui saya masih sering mengalami itu..

Yah, dahulu ketika saya memutuskan untuk pindah dari Siemens ke Ericsson, salah satu alasannya adalah saya mulai merasa jenuh dengan pekerjaan di tempat yang lama (selain alasan yang lain tentunya). Salah satu alasan saya untuk sekolah lagi ialah saya sempat merasa sedikit bosan dengan aktivitas harian saya yang seakan menjadi rutinitas saja. Salah satu alasan saya untuk belajar berbisnis adalah saya mulai merasa pekerjaan saya sehari-hari yang sangat teknikal membutuhkan variasi. Dan bahkan mungkin salah satu alasan saya join dengan TDA adalah saya bosan setiap harinya browsing berita-berita yang nadanya negatif dan tidak solutif.

Bosan yang di atas memang manusiawi. Variasi adalah salah satu obat untuk menyembuhkan kebosanan. Nah, tapi bagaimana bila yang terjadi ialah kita mengalami kebosanan di dalam melakukan hal yang positif? Atau kita mengalami kebosanan ketika kita mencoba berjalan meraih mimpi kita? Atau malah kebosanan ada saat kita melakukan ibadah...Wah, memang harus hati-hati tuh kalau begitu...

Yah, beberapa hari ke belakang mendapatkan inputan-inputan berharga yang mungkin berhubungan. Inputan pertama, saya dapat dari blognya Pak Iim, yang mengatakan ”tulislah mimpi kita di atas batu karang, dan tuliskan strategi untuk mencapainya di hamparan pasir”. Maksudnya, mimpi kita adalah sesuatu yang seharusnya tidak mudah berubah karena ia berfungsi sebagai pendorong bagi kita dalam melakukan sesuatu. Sementara strategi adalah sesuatu yang fleksibel, yang setiap saatnya bisa kita variasikan untuk menghindari kebosanan dan mendapatkan jalan terbaik..

Mimpi apapun yang kita miliki, kita harus mampu untuk mengikatnya dan menjadi pendorong bagi kita untuk keluar dari kebosanan kita. Atau, kalau dalam istilahnya novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro, ”Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening kamu...jangan menempel. Biarkan dia menggantung mengambang 5 cm di depan kening kamu, jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.” Kalau masih terlalu abstrak, solusi menulis mimpi di tempat yang mudah terlihat oleh kita adalah solusi terbaik.

Nah, inputan yang kedua berasal dari pengajian rutinan yang saya ikuti sabtu lalu. Temanya ialah tentang futur, yang arti simplenya, melemah setelah semangat, tentu konteksnya semangat melakukan hal yang positif. Salah satu penyebabnya ialah tidak bersyukurnya kita di kala senang dan tidak bersabar di kala sedih.. Bicara tentang ini, sebetulnya ada satu kasus sedih yang sempat terjadi pada salah satu temannya teman yang sekarang usianya sudah berkepala tiga. Konon, doi di zaman SMU dan kuliah adalah sosok aktivis cemerlang, bintang kelas, raja podium yang sepertinya ke depannya akan menjadi orang yang sukses. Nah, singkatnya saja, teman terkaget-kaget ketika berjumpa lagi dengannya setelah belasan tahun, ternyata sang aktivis sekarang sudah menjelma menjadi seorang pecandu narkoba. Jauh sekali ternyata perubahan yang terjadi...Usut punya usut, ternyata problem yang terjadi berawal dari kekecewaan yang sangat ketika Ia tidak mampu menikahi gadis impiannya karena faktor orang tua.

Mungkin terkesan simplifikasi...tapi sumber kekecewaan buat setiap orang akan berbeda-beda. Ada yang terlampau sedih ketika ditimpa kematian sanak saudaranya, ada yang meratapi kegagalan bisnisnya dan tidak mampu bangkit lagi dari keterpurukan itu, dan macam-macam yang lain. Nah, makanya pengingatan untuk bersyukur di kala senang dan bersabar di kala sedih benar-benar tepat untuk mengobati kebosanan.

Bermimpi...mengikat mimpi....membuat variasi strategi...serta syukur dan sabar...memang mudah diucapkan tidak mudah diaplikasikan...tapi karena kita adalah hasil persangkaan kita..mengapa tidak mencoba berpikir kita mampu mengaplikasikannya...semoga dengannya kita bisa dihindarkan dari kebosanan dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang bernilai positif..:)

0 comments:

Showreel Rumah Video

Testimonial tentang Audio Visual



Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”

Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”

Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”

Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”

Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.