Judul di atas cukup provokatif bukan?!! Judul itu sebetulnya mengambil dari salah satu judul seri buku Rich Dad, karya Robert Kiyosaki. Di sana diceritakan tentang 10 pelajaran yang harus dikuasai untuk membangun sebuah bisnis besar, sebelum kita keluar dari pekerjaan kita. Berikut uraiannya. Saya coba rangkumkan, paling tidak sebagai catatan saya pribadi agar tidak hilang begitu saja termakan aliran waktu. Semoga berguna.
1. Bisnis yang berhasil diciptakan sebelum bisnis itu ada.
2. Belajar merubah nasib buruk menjadi nasib baik.
3. Mengetahui perbedaan antara tugas dan pekerjaan Anda.
4. Kesuksesan mengungkapkan kegagalan Anda.
5. Proses lebih penting daripada sasaran.
6. Jawaban terbaik ditemukan dari hati Anda…dan bukan kepala Anda.
7. Lingkup misi menentukan produk.
8. Merancang bisnis yang bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukakan oleh bisnis lain.
9. Jangan memperjuangkan tawar menawar terendah.
10. Tahu saatnya berhenti.
Untuk kesempatan saat ini, ijinkan saya merangkumkan pelajaran pertama dari buku ini.
” Bisnis yang berhasil diciptakan sebelum bisnis itu ada.”
Pelajaran kali ini lebih menekankan pada penciptaan mindset yang tepat sebelum memulai berbisnis. Pertanyaan pertama adalah apa sebetulnya karakteristik dari entrepreneur? Bagaimana seorang entrepreneur berbeda dari seorang yang bermental karyawan?
Tentu jawaban pertama yang akan muncul adalah keberanian untuk menempuh resiko. Akan tetapi, sebagaimana diuraikan di sini, karakteristik entrepreneur sejati sebetulnya adalah kreativitas dan kemampuan mencapai hal-hal melebihi kemampuan mereka. Mereka adalah ahli dalam memecahkan masalah, mengubah masalah itu menjadi properti intelektual yang berharga, kemudian mengungkit properti intelektual itu ke dalam bisnis. Mereka adalah ahli dalam menggunakan uang orang lain dan kemampuan orang lain. Mantra seorang entrepreneur adalah, ”Mari pikirkan bagaimana kita akan melakukannya,” dan tidak pernah terdengar kata-kata putus asa, ”Kami tidak dapat melakukannya,” atau ”Kami tidak mampu.”
Setelah mengetahui karakteristik seorang entrepreneur, seorang yang sedang menuju jalan kewirausahaan yang diibaratkan sebagai jalur menuju dunia liar, sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan-persiapan tersebut antara lain sebagai berikut.
- Anda mulai dengan memastikan bahwa Anda memiliki cara pikir yang tepat – bahwa Anda berpikir seperti seorang entrepreneur alih-alih karyawan.
- Anda mengerjakan pekerjaan rumah Anda – mempelajari pasar, target konsumen dan pesaing Anda.
- Anda mengidentifikasi ketrampilan yang diperlukan untuk bisnis yang berhasil di pasar itu dan membangun tim kemitraan bisnis serta penasihat yang menyediakan ketrampilan yang Anda perlukan.
- Anda mengidentifikasi sejumlah keunggulan dalam persaingan dan cara Anda membuat diri Anda berbeda dalam benak calon konsumen Anda.
- Anda mengumpulkan rencana bisnis yang memetakan rute kesuksesan Anda.
- Anda meletakkan landasan hukum yang diperlukan untuk bisnis Anda.
Mindset adalah kata kunci dalam pelajaran pertama ini. Persiapan adalah kata kunci berikutnya. Seorang Robert Kiyosaki menjalani pembelajarannya terlebih dahulu di perusahaan Xerox ketika berusia 26-28 tahun sebelum memulai bisnis perdananya, yaitu dompet nylon. Tung Desem Waringin menjalani pembelajarannya yang produktif di BCA ketika berusia 25-33 tahun sebelum memutuskan terjun secara total sebagai trainer bisnis saat ini. Tentu ini bukan menjadi penghalang bagi kita untuk memulai berpindah kuadran menjadi Full TDA lebih awal. Tapi, sebelum itu pastikan bahwa mindset dan persiapan Anda telah sedia.
”Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan.”
Salam hangat dari orang yang masih belajar,
Budi Setiawan
”Rumah Video”
Before You Quit Your Job – 1rst Lesson
Sunday, October 21, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Showreel Rumah Video
Testimonial tentang Audio Visual
Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”
Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”
Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”
Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”
Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.
0 comments:
Post a Comment